Selama menjalani profesi sebagai pengusaha batik, saya memfokuskan usaha Sukmabatikjogja ke arah SERAGAM BATIK. Bukan berarti saya tidak menjual secara eceran/satuan lho, ya. Saya pun tetap menerima orderan eceran. Tapi biasanya, orderan yang sering datang ke saya adalah para pelanggan yang mencari seragam batik.
Awalnya, saya pun tidak tahu mengapa itu bisa terjadi? Tapi ternyata, setelah membaca beberapa referensi buku, ada yang mengatakan bahwa "seseorang akan mendapatkan apa yang menjadi fokusnya."
Benar saja. Teori itu terbukti benar. Memang betul bahwa saya memfokuskan usaha saya pada seragam batik. Alhamdulillah, orderan yang masuk tiap harinya pun adalah pelanggan yang sedang membutuhkan seragam batik.
Teori fokus di atas tidak hanya berlaku dalam bidang usaha saja, tapi bisa pula diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Baik di pekerjaan, rumah tangga, juga dalam mengasuh anak.
Sering saya sampaikan pasa peserta grup parenting school, jangan gunakan kata negatif untuk melabel anak. Karena secara tidak sadar itu dapat menjadi fokus Anda sebagai orangtua dalam menilai anak. Coba pilih kata atau label positif untuk melabel perilaku anak.
Misal, anak nakal ganti dengan anak yang aktif, anak ngeyel ganti dengan anak yang keras kemauannya. Dan sebagai orangtua, biasakan untuk fokus melihat kebaikan anak. Kalau selama ini fokusnya masih lebih besar ke arah perilaku anak yang negatif maka sekarang yuk coba ubah fokusnya ke perilaku anak yang positif.
Mengapa? Karena seseorang akan mendapatkan apa yang menjadi fokusnya. Nggak nyaman kan kalau ternyata selama ini fokus hidupnya lebih banyak ke arah negatif. Akhirnya yang hadir dalam kehidupan seringnya yang tidak baik. Maka yuk latih kesadaran diri untuk mengubah dan mengatur fokus hidup ke arah yang lebih positif, bahagia, dan menguntungkan.
Kembali ke fokus bisnis tadi, berarti benar sekali bahwa dalam berbisnis kita dituntuk untuk selalu memperbaharui target usaha secara berkala. Misal, bila bulan ini target omset sudah tercapai. Maka untuk bulan berikutnya perbaharui lagi targetnya dari bulan lalu, ditingkatkan target omsetnya. Hal ini secara tidak langsung melatih pikiran kita untuk memenuhi target tersebut dan berbuat lebih baik lagi dari sebelumnya.
Ya, kebaikan itu harus direncanakan. Jadi masuk dalam alam bawah sadar dan menjelma jadi kenyataan dan berbuah kebaikan.
Allah tidak akan mengubah keadaan seseorang, sebelum ia mengubah keadaannya sendiri. Artinya harus ada kemauan dan kesadaran dalam diri untuk berubah lebih baik. Maka kebaikan-kebaikan akan menghampiri kehidupan kita. Salah satu caranya dengan MENJAGA FOKUS DIRI pada hal-hal yang baik dan positif.
0 komentar:
Posting Komentar