KESUKSESAN ADALAH BUAH DARI KEBAIKAN YANG DIBIASAKAN
Salah satu amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan dengan rutin. Bukan semata terkait besar kecil atau banyak sedikitnya amalan yang dilakukan, tapi lebih kepada seberapa rutin kita melakukannnya. Dalam ilmu psikologi ini disebut dengan conditioning ( pengkondisian).
Kita sebenarnya bisa mengkondisikan diri kita untuk mencapai impian yang diinginkan. Dengan cara mulai membangun sebuah kebiasaan positif yang terkait dengan impian tersebut.
Bila impian kita adalah menjadi pembicara publik, maka kita bisa membiasakan diri kita dengan membaca satu dua bab buku setiap hari. Hal ini ketika dilakukan rutin maka akan menambah kapasitas dan kompetensi kita sebagai pembicara.
Bila kita ingin menjadi penghafal alquran, maka kita bisa mulai dengan membiasakan diri kita menambah hafalan one day one ayat, misalnya. Dengan rutinitas ini maka hafalan kita akan bertambah hari ke hari.
Bila kita ingin menjadi ahlul quran, kita bisa membiasakan diri kita membaca one day one juz, sehingga hari-hari kita banyak diisi dengan interaksi bersama alquran.
Bila kita ingin menjadi guru dan orang tua yang disayang, maka kita bisa membiasakan tersenyum dan berwajah ceria setiap bertegur sapa dengan anak kita, sehingga membuat mereka nyaman bersama kita dan merasa dirinya diterima dan berharga.
Tentu untuk membentuk kebiasaan tersebut harus ada usaha dan pengorbanan yang kita berikan. Tak heran para ulama mengatakan bahwa untuk berbuat baik itu HARUS DIPAKSAKAN pada awalnya. Kalau tidak, sampai kiamat pun hanya akan ada di angan-angan saja, hehe. Paksakan, kata para ustad.
Awalnya mungkin kita akan merasa berat, tertatih-tatih, namun seiring waktu tubuh, pikiran, dan perasaan kita akan terkondisi. Bahkan menjadi merasa ada yang kurang bila tidak melakukan rutinitas tersebut. Inilah buah dari kebiasaan positif.
Sehingga Allah pun mengganjarnya bahwa bila seseorang terbiasa berbuat suatu amalan, dan suatu ketika karena suatu hal ia terhalang melakukannya, maka ia sudah mendapat pahala atasnya. Masya Allah
Mudah-mudahan bisa menjadi motivasi buat kita semua untuk terus memaksa diri dalam kebaikan.
Semangat ..
By: Sukmadiarti Perangin-angin,M.Psi.,Psikolog
www.positiveconsulting.id
Salah satu amalan yang dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan dengan rutin. Bukan semata terkait besar kecil atau banyak sedikitnya amalan yang dilakukan, tapi lebih kepada seberapa rutin kita melakukannnya. Dalam ilmu psikologi ini disebut dengan conditioning ( pengkondisian).
Kita sebenarnya bisa mengkondisikan diri kita untuk mencapai impian yang diinginkan. Dengan cara mulai membangun sebuah kebiasaan positif yang terkait dengan impian tersebut.
Bila impian kita adalah menjadi pembicara publik, maka kita bisa membiasakan diri kita dengan membaca satu dua bab buku setiap hari. Hal ini ketika dilakukan rutin maka akan menambah kapasitas dan kompetensi kita sebagai pembicara.
Bila kita ingin menjadi penghafal alquran, maka kita bisa mulai dengan membiasakan diri kita menambah hafalan one day one ayat, misalnya. Dengan rutinitas ini maka hafalan kita akan bertambah hari ke hari.
Bila kita ingin menjadi ahlul quran, kita bisa membiasakan diri kita membaca one day one juz, sehingga hari-hari kita banyak diisi dengan interaksi bersama alquran.
Bila kita ingin menjadi guru dan orang tua yang disayang, maka kita bisa membiasakan tersenyum dan berwajah ceria setiap bertegur sapa dengan anak kita, sehingga membuat mereka nyaman bersama kita dan merasa dirinya diterima dan berharga.
Tentu untuk membentuk kebiasaan tersebut harus ada usaha dan pengorbanan yang kita berikan. Tak heran para ulama mengatakan bahwa untuk berbuat baik itu HARUS DIPAKSAKAN pada awalnya. Kalau tidak, sampai kiamat pun hanya akan ada di angan-angan saja, hehe. Paksakan, kata para ustad.
Awalnya mungkin kita akan merasa berat, tertatih-tatih, namun seiring waktu tubuh, pikiran, dan perasaan kita akan terkondisi. Bahkan menjadi merasa ada yang kurang bila tidak melakukan rutinitas tersebut. Inilah buah dari kebiasaan positif.
Sehingga Allah pun mengganjarnya bahwa bila seseorang terbiasa berbuat suatu amalan, dan suatu ketika karena suatu hal ia terhalang melakukannya, maka ia sudah mendapat pahala atasnya. Masya Allah
Mudah-mudahan bisa menjadi motivasi buat kita semua untuk terus memaksa diri dalam kebaikan.
Semangat ..
By: Sukmadiarti Perangin-angin,M.Psi.,Psikolog
www.positiveconsulting.id